widgeo.net

Jumat, 07 Oktober 2011

Pelajaran Kepemimpinan Part I

The Leadership of JUSUF KALLA

Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI 2004-2009

       Sukses adalah keinginan dari setiap insan di dunia ini, baik itu sukses di dunia maupun sukses di akhirat kelak, amien. Begitu banyak orang-orang di dunia ini yang telah sukses dalam menjalani hidup ini, entah itu mereka menggapainya dengan cara apa, tapi semua itu di dapat tidak dengan semudah membalikkan telapak tangan, semua itu membutuhkan perjuangan dan tekad yang kuat dari dalam diri kita.
      Experience is a good teacher”, merupakan sebuah pepatah klasik yang sudah sangat sering kita dengarkan, pengalaman merupakan guru yang baik. Oleh karena itu mari kita mencari seorang guru dan cari tahu pengalaman2nya, sehingga kita pun bisa belajar dari pengalamannya dan bisa menjadi lebih baik darinya.
      Nah pada kesempatan ini, mari kita belajar dari sosok seorang guru “JUSUF KALLA”. Pasti semua sudah tau siapa beliau. Mantan Wakil Presiden kita di periode 2004-2009. Begitu banyak pengalaman hidupnya yang dapat kita simak dan patut di jadikan tauladan bagi kita semua. Berikut merupakan pendapat beberapa orang tentang sikap pak JK yg mungkin bisa kita jadikan tauladan :
1.   Risk-taker
Pak JK memiliki satu karakter penting seorang pemimpin yang di sebut “risk-taker”. Ia mengambil keputusan yang tidak popular tetapi berguna bagi bangsa untuk jangka panjang, seperti menaikkan harga bahan bakar minyak yang ditentang banyak orang, adalah contoh pemimpin yang berkarakter “risk-taker”.  (Pendeta Dr. Richard Daulary MA, Sekretaris umum Persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI) )
2.  Pada saat Temu Nasional Teknologi di kompleks Batan, Serpong, 31 Juli 2007, Pak JK pernah bertanya kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia bersatu (Kusmayanto Kadiman) seperti demikian “ ini kusmayanto dan kawan-kawannya ini termasuk kategori bola tenis atau peuyeum alias tape? “ maksud dari pertanyaan tersebut adalah, kalau bola tenis makin keras kita banting, makin keras dia membal. Bangkit dia. Bereaksi keras dia. Bangun. Sedangkan tape, makin keras di banting, makin nemplok di lantai. Jadi sekarang tanyakan kepada diri kita, termasuk tipe yang manakah diri kita, bola tenis atau tape?? Ketika kita mendapatkan suatu masalah, lalu kita di kritik keras oleh orang lain maka akankah kita marah?akankah kita makin terpuruk??atau justru sebaliknya, kita akan memperbaiki kesalahan kita dan menjadi lebih baik?. Bola tenis atau tape, silahkan pilih mana yang menurut anda sesuai dengan karakter anda !!
3.  Visioner
“A vision without action is just a dream. Action without vision is just a waste of time. A vision with action is able to change the world!”. Kata bijak yang pernah diucapkan Bapak Bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela, pantas untuk di terapkan pada sosok seperti Muhammad Jusuf Kalla. Apabila kita mengenalnya secara dekat , maka kita akan tahu bahwa jusuf kalla adalah seorang yang mampu menyelaraskan antara pikiran (visi), ucapan dan tindakannya. (Suryopratomo, Pemimpin redaksi KOMPAS 2000-2008, kini Direktur Pemberitaan METRO TV)
4.  Tegas dan Berani
Prinsip hidup pak JK dalam sebuah buku tertulis seperti ini “lebih baik kalah dalam bertempur, tapi tetap memiliki harga diri dan kehormatan, daripada menjadi pecundang yang takut kalah, tidak berani menghadapi risiko, dan memilih hanya menjadi penonton”.
5.  Berjiwa besar
JK bukanlah tipe pemimpin yang ambisius. Dalam berbagai kesempatan berdiskusi dengan beliau, saya bisa merasakan kesungguhan, ketulusan dan kesiapannya apabila tidak lagi menduduki jabatan structural. JK menyadari menjadi pemimpin itu tidak mudah. Pemimpin tidak boleh takut pada keramaian, tapi juga tidak perlu takut pada kesepian dan kesendirian. Gajah mati meninggalkan  gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama. Sesungguhnya pemimpin itu tidak pernah mati. Sejarah bisa dimanipulasi dengan banyak cara. Tapi emas akan tetap menjadi emas. Jusuf Kalla telah berhasil mengikuti jalan hidup Nabi Muhammad, menjadi pedagang, kemudian menjadi pemimpin yang menempuh jalan sunyi. (Johan O. Silalahi, Pendiri Johans Foundation & Negarawan Center : Untuk pengembangan Kepemimpinan & Kenegarawanan di Indonesia)

      Semoga tulisan ini bermanfaat buat rekan2 semuanya. Semoga ada hikmah, ada pelajaran yang bisa kita petik dari tulisan ini. Tetap semangat, kita kaum muda merupakan para generasi penerus bangsa, siapa lagi yang mau mengembangkan Negara Indonesia kalau bukan kita, siapa lagi yang mau memikirkan Indonesia kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengharumkan nama Indonesia kalau bukan kita. Karena kita adalah Generasi Muda Penerus Pembangunan Bangsa. Mari kita perbaiki diri sejak dini, mengasah kemampuan dan keterampilan sehingga kelak kita benar2 bisa bermanfaat bagi Negara dan Bangsa kita, Indonesia !!

*Di sadur dari buku “MEREKA BICARA JK, National Press Club”

3 komentar:

Sahabat Mahasiswa mengatakan...

semangat generasi muda,,
sasu hebat ni isi blognya,,
like this,,:)

BLOG PRAJA HOLIC mengatakan...

hmm...kalo bicara tentang daeng jusuf kalla memang ga ada habisnya..
beliau adalah tokoh nasional yg banyak berbuat tanpa berkata banyak..
kalo itu mnrut abang diks..

semangat terus neblog nya yaa..
ditunggu tulisan menarik berikutnya :)

Unknown mengatakan...

@vita area : Ia, tetap semangat generasi muda. Mksh :)
@uda teguh : Izin uda, trm kasih sdh b'kunjung. Salut dah sama blog praja holic, tulisannya keren2 uda. Mhon bimbingannya uda :)