widgeo.net

Jumat, 26 April 2013

Kepercayaan


KEPERCAYAAN


Jabatan itu amanah
Amanah itu kepercayaan
Kepercayaan itu layaknya sebuah kertas putih bersih dan tidak kusut
Sehingga betul-betul harus dijaga, jika tidak. . .
Maka ketika kertas tersebut kotor dan koyak, kertas tersebut tidak akan pernah bisa menjadi bersih sebersih awalnya, bahkan walau di bersihkan sekalipun pasti tetap akan meninggalkan bekas
Seperti itu juga lah kepercayaan, ketika ia tidak di jaga, maka kepercayaan tersebut akan susah kembali … walaupun kita di beri kesempatan kembali, namun ada rasa khawatir yang besar mendampingi kepercayaan yang di berikan
Oleh karena itu, ketika diri kita di berikan sebuah kepercayaan, maka jagalah ia, jangan kau sia-siakan dan jangan kau kecewakan orang yang memberikan kepercayaan tersebut


Berbicara mengenai kepercayaan, saya teringat dengan sebuah doktrin yang pernah saya dapatkan waktu itu, bunyinya seperti ini :
          “ketika anda kami pilih, maka buatlah kami bangga karena kami telah memilih anda. Namun ketika kami tidak memilih anda, maka buatlah kami kecewa karena tidak memilih anda”
yah sebuah doktrin dengan kata-kata yang cukup simple menurut saya, namun memiliki pesan yang luas dan mendalam.
Di sini saya akan menjelaskan maksud dari doktrin tersebut, menurut perspektif saya..(tiap orang memiliki perspektifnya masing-masing, ini versi ku, versi mu apa?? :D )

“ketika anda kami pilih, maka buatlah kami bangga karena kami telah memilih anda”
Kalimat pertama ini menjelaskan bahwa, ketika kita di pilih, maka itu sama halnya dengan kita di berikan kepercayaan. Kita di pilih, karena orang yang memilih kita percaya bahwa kita memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih dari orang-orang lainnya. Kita di yakini bahwa kita mampu melakukan perubahan-perubahan demi tercapainya tujuan yang telah di tetapkan. Oleh karena itu ketika kita telah di pilih, telah di berikan kepercayaan, maka tunjukkanlah kinerja terbaik kita, sehingga nantinya orang yang telah memilih kita bisa bangga dan bersyukur, karena telah tepat memilih dan memberikan kepercayaan tersebut kepada kita.

Selanjutnya kalimat kedua berbunyi :
“… Namun ketika kami tidak memilih anda, maka buatlah kami kecewa karena tidak memilih anda”
Maksud dari kalimat ini ialah, ketika kita tidak terpilih maka jangan kecewa, jangan sakit hati. Karena sesungguhnya yang harus kecewa ialah dia yang tidak memilih anda.
Namun dia hanya akan kecewa ketika kita memang betul-betul bisa menunjukkan kinerja terbaik kita,  inilah yang harus diperhatikan, karena kebanyakan dari kita (semoga yang baca artikel ini tidak termasuk, amien :D ) akan menurun motivasinya ketika tidak terpilih, sehingga akan mempengaruhi kinerja dan potensi yang sebenarnya kita miliki akan menjadi sia-sia, padahal sebenarnya momen ini sangat penting untuk menjadi ajang pembuktian bahwa sebenarnya kita ini memiliki potensi yang besar, kita ini memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih dari mereka yang telah terpilih atau dari yang lainnya. Inilah momen dimana kita seharusnya tetap menunjukkan kinerja terbaik kita, sehingga dia nantinya akan menyadari bahwa ada seseorang yang berpotensi yang tidak dia pilih, dan akhirnya dia akan kecewa karena telah tidak memilih anda.