widgeo.net

Minggu, 25 Desember 2011

Makassar ku, makassar mu. Ayo ke Makassar.

Inilah Kotaku, MAKASSAR, Kota dengan Keindahannya di pagi hari dan Keeksotisannya di malam hari



“Makassar tepi laut, siapa suka, boleh ikut. . . . “
          Itulah sebait lagu yang sering kami nyanyikan sewaktu kami kecil. Sesuai dengan lirik lagunya letak Kota Makassar memang berada di tepi laut. Garis pantainya cukup panjang, dengan ombak yg bersahabat di sertai hembusan angin yang sepoi membuat kota ini juga dijuluki kota “anging mammiri”.
          Selain dikenal sebagai kota anging mammiri, kota ini juga di juluki “kota daeng”. Yah kota ini memang dujuluki kota daeng, karena “daeng” merupakan panggilan khas bagi masyarakat Makassar. Arti dari daeng itu sendiri sama seperti panggilan abang, kakak, atau orang yang lebih tua dari kita.
          Saat ini Kota Makassar telah berkembang dengan pesatnya, pembangunan di berbaagai sector sedang gencar-gencarnya di lakukan oleh Pemerintah Kota Makassar. Hal ini selaras dengan Visi Kota Makassar yaitu “Makassar Kota Dunia”, jadi tidak heran kalau pembangunan sarana dan pra sarana di Kota Makassar tiada hentinya di lakukan.
          Jalan-jalan di kota Makassar dalam waktu 1 minggu (7 hari) pun sehari – semalam gak bakalan pernah cukup dan membuat kita puas untuk menjelajahinya, karena banyaknya tempat-tempat yang begitu indah nan eksotis yang tidak akan anda dapatkan di daerah lain. Suasana Kota Makassar sendiri menurut saya merupakan suatu kota yang Modern tapi masih tetap mempertahankan dan melestarikan adat istiadat daerah ini.
          Di pagi hari anda bisa jogging/naik sepeda sambil menghirup udara segar disertai mendengar kicauan burung nan merdu dari Kawasan Benteng Somba Opu. Kawasan ini dulunya merupakan salah satu benteng pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo, tapi setelah pemerintah colonial Belanda berhasil menumbangkan kerajaan ini, benteng ini langsung di ratakan dengan tanah, namun masih ada kok sisa2 benteng serta meriam yang di lestarikan dalam kawasan ini. Nah untuk melestarikan kawasan ini Pemerintah Kota Makassar membangun seluruh rumah adat kabupaten/kota masing-masing daerah yang ada di Prov. Sulawesi Selatan. Jadi gak perlu repot-repot keliling Sulsel untuk melihat rumah adat tiap Kab./Kota yang ada di Sulsel, cukup berkunjung ke daerah ini dan anda bisa melihat semuanya secara langsung.
Salah satu bagian benteng yang masih tersisa


Baruga Somba Opu

          Saat ini kawasan ini di juga dijadikan perkampungan bagi penduduk asli Makassar, mereka di beri izin untuk tinggal di kawasan ini dengan syarat harus menjaga kawasan cagar alam ini. Nah di kawasan ini ada 1 tempat yang unik, yaitu bendungannya, di dalam kawasan ini ada bendungan. Yang unik adalah, kalau biasanya bendungan itu di tanggul dengan batu namun bendungan yang ada di kawasan ini di buat dari KARET. Itulah alasannya mengapa bendungan ini di namakan bendungan Karet.
          Jikalau hari sedang cerah di pagi hari, cobalah pergi ke pantai akkarena. Disana anda akan mendapatkan sebuah pantai yang bersih nan indah, karena sudah di tata sedemikian rupa untuk menjadi tempat wisata. Di tempat ini kita tidak hanya bisa mandi air laut di pantainya, tapi ada juga tempat untuk bermain out bond, ATV, volley pantai, dll. Sangat cocok untuk dijadikan tempat rekreasi keluarga. Dimalam hari pantai akkarena ini tetap buka, dan berubah menjadi sebuah tempat yang sangat romantis buat anda yang ingin merasakan suasana malam hari di pantai bersama kekasih anda.
Pantai Akkarena di Pagi Hari

Suasana sunset di Pantai Akkarena


Suasana malam hari di Pantai Akkarena

          Siang hari enaknya hunting di mall atau tempat belanja. Nah tenang aja, soalnya Makassar sudah memiliki cukup banyak mall atau tempat belanja yang siap menyediakan kebutuhan masyarakat Kota Makassar, sebut saja MaRI (Mall Ratu Indah), MP (Mall Panakukang), GTC, MTC, M-Tos, Karebosi Link, dan masih banyak lainnya. Nah di kesempatan kali ini saya ingin membahas salah satu tempat belanja yang cukup menarik menurut saya (Saya akan menjelaskan alasannya, kenapa tempat ini dikatakan menarik nantinya). Nama tempatnya yaitu MTC (Makassar Trade Center) dan Karebosi Link.
Karebosi Link tampak dari depan


MTC Karebosi


Maket Lapangan Karebosi

          Yah MTC dan Karebosi Link berada di bilangan jalan Achmad Yani Kota Makassar, letaknya saling berhadapan, terus kira-kira letak keunikannya dimana?? Kedua tempat ini memang berbeda, namun tau tidak, kedua tempat ini saling tersambung. Jadi konsepnya 2 in 1. Kalau kita masuk MTC kita juga langsung bisa masuk Karebosi Link, begitupun sebaliknya. Tempat ini memiliki akses penghubung yang terletak di bawah jalan raya Achmad yani. Jadi di bawah jalan raya itu terdapat ruang penghubung yang di jadikan sebagai kios tempat berjualan, tempat parkir, jalan penghubung antar 2 tempat ini yang kesemuanya ini di atur sedemikian rupa. Keunikan tempat ini tidak hanya itu, Karebosi Link, juga terbilang unik, karena bagian atas dari Karebosi Link adalah lapangan umum tempat olahraga masyarakat Kota Makassar, tidak hanya ada 1 lapangan, tapi ada berbagai lapangan olahraga, sebut saja lapangan sepak bola, lapangan softball, arena skateboard dll. Dan di bagian depan lapangan karebosi merupakan lapangan tempat upacara di hari-hari tertentu. Karebosi Link sendiri letaknya “underground” atau di bawah lapangan olahraga tadi. Unik bukan?? Jadi bagian atasnya merupakan lapangan, dan bagian bawahnya merupakan tempat perbelanjaan.
Pertandingan Skateboard di Lapangan Karebosi

          Agak sorean enaknya nikmati sunset di anjungan Pantai Losari. Di anjungan ini kita bisa melihat sunset dengan jelasnya, karena letaknya yang strategis tempat ini menjadi salah satu pusat tujuan wisata masyarakat Kota Makassar serta para wisatawan. Ke Makassar tapi tidak ke anjungan pantai losari sama saja enggak pernah ke Makassar, karena tempat inilah ikon dari Kota Makassar. Di tempat ini juga anda bisa naik perahu bebek “bebek-bebek” dan mengelilingi pantai losari, cukup membayar sekitar 5ribu hingga 10ribu kok sekali naik per orang.
Pantai Losari

Perahu Tradisional Nelayan di Pantai Losari 

Pedagang Pisang Epe mempersiapkan warungnya di sore hari

Car Free Day tiap hari Minggu di Pantai Losari

          Nah malam hari gak usah khawatir, karena Kota Makassar semakin malam semakin ramai, di jamin deh gak ada matinya. Coba aja jalan ke Pantai Losari, sepanjang jalan ini merupakan tempat nongkrong warga Makassar di malam hari, di samping kita bisa melihat kapal-kapal yang akan bersandar di pelabuhan yang menampilkan nuansa kemewahan di malam hari, kita juga bisa menikmati berbagai hidangan modern dan tradisional  di daerah ini, karena sepanjang jalan ini berjejer berbagai macam kafe dengan hidangannya masing-masing. Tak ketinggalan pula gerobak penjual “pisang epe” yang begitu mudah dapat kita temui di sepanjang jalan ini.
Penjual Pisang Epe di malam hari

          Hari semakin larut malam, udara dingin mulai mencoba mengusik diri agar bersegera pulang ke rumah, namun Makassar tetap saja hidup walau hari sudah mulai larut. Untuk menghangatkan tubuh, Makassar memiliki minuman tradisional yang ampuh dan pas dengan udara malam yang dingin, yaitu “sarabba” . Minuman tradisional yang bahan utama pembuatannya yaitu jahe ini sangat ampuh memberi sensasi hangat di dalam tubuh. Di Makassar sendiri ada banyak tempat yang menjajakan minuman khas ini, sebut saja di sepanjang jalan sungai cerekang dan di bilangan jalan sultan alauddin. Di tempat minum sarabba ini biasanya juga di jajakan aneka gorengan seperti ubi goreng, pisang goreng, sukun goreng, dan aneka macam gorengan lainnya. Di tempat ini lah biasanya banyak warga Kota Makassar menghabiskan waktunya semalaman untuk sekedaar berbicara santai dengan kawan, maupun berdiskusi serius dengan kolega atau rekan kerja.
Suasana warung sarabba

warung sarabba

          Yah, inilah kotaku, Kota Makassar dengan berbagai keindahan dan keeksotisannya. Masih banyak lagi tempat-tempat wisata yang dapat anda tuju jika anda berkunjung ke Kota Makassar, sebut saja Pulau Samalona dengan pemandangannya yang masih sangat alami, lautnya yang bersih dan tempat yang tepat buat anda untuk ber-snorkling ria melihat pemandangan bawah laut yang masih terjaga. Benteng Fort Rotterdam yang merupakan benteng pertahanan Belanda yang masih terjaga bentuk dan struktur nya, sehingga kita bisa melihat suasana benteng colonial di zaman penjajahan. Belum lagi Trans Studio, yang merupakan wahana bermain indoor terbesar se-Asia Tenggara, dan masih banyak lagi tujuan wisata yang dapat anda kunjungi yang belum sempat saya jelaskan satu persatu.
Gerbang Pulau Samalona

Samalona di pagi hari
Snorkling di Pulau Samalona

Trans Studio Makassar
Benteng Rotterdam 

Taman di Bagian Tengah Benteng Rotterdam

Patung Sultan Hasanuddin di bagian depan Benteng Rotterdam


          Sesuai visi Pemerintah Kota Makassar, Makassar menuju Kota Dunia dan sesuai dengan slogan yang sudah sering kita dengar yaitu “bangga maki, karna maju maki” (Kita sudah bisa berbangga, kerena kta sudah maju) . Yes, of course, we have moving forward. Saya bangga dengan daerahku, Kota Makassar, saya bangga dengan kebudayaan dan adat istiadat daerah ku, dan dari kesemuanya itu, Saya Bangga Menjadi ANAK INDONESIA. Majulah Negeriku, Jayalah engkau selalu, Bhinneka Tunggal Ika.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

asekkkkk....
pngend ksna lagi....

Unknown mengatakan...

@vea akbar : di tnggu pice :D