KEPERCAYAAN
Jabatan itu amanah
Amanah itu kepercayaan
Kepercayaan itu layaknya sebuah kertas putih bersih dan tidak
kusut
Sehingga betul-betul harus dijaga, jika tidak. . .
Maka ketika kertas tersebut kotor dan koyak, kertas tersebut
tidak akan pernah bisa menjadi bersih sebersih awalnya, bahkan walau di
bersihkan sekalipun pasti tetap akan meninggalkan bekas
Seperti itu juga lah kepercayaan, ketika ia tidak di jaga,
maka kepercayaan tersebut akan susah kembali … walaupun kita di beri kesempatan
kembali, namun ada rasa khawatir yang besar mendampingi kepercayaan yang di
berikan
Oleh karena itu, ketika diri kita di berikan sebuah
kepercayaan, maka jagalah ia, jangan kau sia-siakan dan jangan kau kecewakan
orang yang memberikan kepercayaan tersebut
Berbicara mengenai kepercayaan, saya teringat dengan sebuah
doktrin yang pernah saya dapatkan waktu itu, bunyinya seperti ini :
“ketika anda
kami pilih, maka buatlah kami bangga karena kami telah memilih anda. Namun
ketika kami tidak memilih anda, maka buatlah kami kecewa karena tidak memilih
anda”
yah sebuah doktrin dengan kata-kata yang cukup simple menurut
saya, namun memiliki pesan yang luas dan mendalam.
Di sini saya akan menjelaskan maksud dari doktrin tersebut,
menurut perspektif saya..(tiap orang memiliki perspektifnya masing-masing, ini
versi ku, versi mu apa?? :D )
“ketika anda kami pilih, maka buatlah kami bangga karena kami
telah memilih anda”
Kalimat pertama ini menjelaskan bahwa, ketika kita di pilih,
maka itu sama halnya dengan kita di berikan kepercayaan. Kita di pilih, karena
orang yang memilih kita percaya bahwa kita memiliki kemampuan dan keterampilan
yang lebih dari orang-orang lainnya. Kita di yakini bahwa kita mampu melakukan
perubahan-perubahan demi tercapainya tujuan yang telah di tetapkan. Oleh karena
itu ketika kita telah di pilih, telah di berikan kepercayaan, maka tunjukkanlah
kinerja terbaik kita, sehingga nantinya orang yang telah memilih kita bisa
bangga dan bersyukur, karena telah tepat memilih dan memberikan kepercayaan
tersebut kepada kita.
Selanjutnya kalimat kedua berbunyi :
“… Namun ketika kami tidak memilih anda, maka buatlah kami
kecewa karena tidak memilih anda”
Maksud dari kalimat ini ialah, ketika kita tidak terpilih maka
jangan kecewa, jangan sakit hati. Karena sesungguhnya yang harus kecewa ialah
dia yang tidak memilih anda.
Namun dia hanya akan kecewa ketika kita memang betul-betul
bisa menunjukkan kinerja terbaik kita,
inilah yang harus diperhatikan, karena kebanyakan dari kita (semoga yang
baca artikel ini tidak termasuk, amien :D ) akan menurun motivasinya ketika
tidak terpilih, sehingga akan mempengaruhi kinerja dan potensi yang sebenarnya
kita miliki akan menjadi sia-sia, padahal sebenarnya momen ini sangat penting
untuk menjadi ajang pembuktian bahwa sebenarnya kita ini memiliki potensi yang
besar, kita ini memiliki kemampuan dan keterampilan yang lebih dari mereka yang
telah terpilih atau dari yang lainnya. Inilah momen dimana kita seharusnya
tetap menunjukkan kinerja terbaik kita, sehingga dia nantinya akan menyadari
bahwa ada seseorang yang berpotensi yang tidak dia pilih, dan akhirnya dia akan
kecewa karena telah tidak memilih anda.
2 komentar:
keren ^^ ijin copas statement itu yaa kaa ...
Siap :)
Posting Komentar